Siapa di antara kalian yang tidak berani menolak ajakan orang lain?
Siapa di antara kalian yang selalu mengatakan “yes” kepada orang lain?
Siapa di antara kalian yang tidak berani mengatakan “No” kepada orang lain?
Siapa di antara kalian yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain?
Siapa di antara kalian yang rela melakukan apapun itu supaya orang lain happy, tetapi tidak memikirkan kebahagiaan diri sendiri?
Teman-teman, disaat kalian merasa bahwa pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan di atas ada di dalam diri kalian, berarti dapat dikatakan bahwa kalian adalah seorang “Yes Man atau People Pleaser”.
Seseorang yang tidak berani untuk menolak ajakan atau permintaan orang lain, seseorang yang selalu mengatakan “Ya” tanpa berani mengatakan “tidak”, seseorang yang sering kali berbohong mengatakan diri sendiri bahagia yang kenyataannya Ia hanya mementingkan kesenangan atau kebahagiaan orang lain, seseorang yang rela mengeluarkan uangnya hanya untuk membahagiakan orang lain (bukan untuk dirinya sendiri), serta seseorang yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk orang lain tanpa memikirkan bahwa dirinya pun berhak memiliki waktu untuk me time, semua itu bisa dikatakan bahwa seseorang yang “Yes Man atau People Pleaser”.
Baca juga: Cinta Orang Lain Secara Ugal-Ugalan? No, Self Love yang Utama!
Ketika kalian menjadi seseorang yang “Yes Man atau People Pleaser”, kalian bisa dengan mudah untuk keluar dari zona tersebut. Jangan sampai kalian terjebak atau bahkan terjerumus lebih dalam di zona nyaman tersebut. Ada beberapa cara yang bisa kalian lakukan supaya stop menjadi seorang “Yes Man atau People Pleaser”, antara lain sebagai berikut:
Pertama, Cek Jadwal Kegiatan
Teman-teman, ketika kalian mendapatkan ajakan dari orang lain baik itu teman, sahabat, orang tua, atau saudara untuk pergi bermain atau makan, berkunjung ke suatu tempat, serta melakukan kegiatan lainnya, pastikan terlebih dahulu bahwa kalian sudah mengecek jadwal kegiatan diri sendiri. Kalian jangan langsung “mengiyakan” ajakan tersebut.
Coba kalian melihat ataupun mengingat-ingat apakah ada kegiatan atau kewajiban lain yang lebih penting untuk kalian kerjakan atau lakukan, apakah ada list kegiatan atau kewajiban yang justru sudah dari jauh-jauh hari ingin kalian kerjakan di hari itu, apakah ada kegiatan atau kewajiban yang justru lebih bermanfaat kalian lakukan, mari pertimbangkan point-point tersebut.
Mengecek jadwal kegiatan kalian terlebih dahulu mengajarkan kalian supaya lebih disiplin atas sesuatu kegiatan atau kewajiban yang kalian harus penuhi. Kalian tidak dituntut untuk selalu menyenangkan orang lain, jangan sampai kalian meninggalkan bahkan melupakan kegiatan atau kewajiban yang seharusnya kalian penuhi tersebut. Mulai sekarang, mari prioritaskan atau utamakan yang lebih penting dan bermanfaat untuk diri sendiri dulu ya!
Kedua, Menolak dengan Jujur dan Sopan
Ketika teman-teman sudah mengecek jadwal kegiatan kalian dan ternyata memang ada yang lebih penting dan lebih bermanfaat untuk kalian kerjakan atau lakukan, kalian harus berani mengatakan “tidak” pada ajakan orang tersebut. Menolak dengan mengatakan sejujur-jujurnya bahwa kalian tidak bisa menerima ajakan tersebut karena ada kegiatan lain. Menolak ajakan tersebut dengan kata-kata yang jujur, jelas, tidak perlu bertele-tele yang nantinya justru akan membuat orang yang memberikan ajakan tersebut tidak mengerti pesan yang kalian sampaikan (kalian sebenarnya menolak atau masih labil untuk menerima ajakan). To the point saja bahwa kalian mempunyai kewajiban atau kegiatan lain yang memang tidak bisa ditinggalkan atau ditunda-tunda.
Selain menolak dengan jujur, kalian juga perlu menolak dengan menggunakan bahasa atau kata-kata yang sopan. Tujuannya ialah untuk menjaga perasaan orang yang sudah memberikan ajakan tersebut dan tentunya akan memunculkan kenyaman juga untuk diri kalian sendiri. Jangan lupa untuk mengucapkan “terima kasih” ya kepada orang tersebut, kalian berterima kasih atas ajakan yang telah diberikan. Supaya walaupun kalian menolak ajakan tersebut, orang lain pun tidak akan marah ataupun kecewa dan hubungan kalian pun akan tetap baik.
Ketiga, Tidak Plin-Plan dengan Keputusan
Teman-teman, jika kalian sudah memberikan keputusan bahwa “tidak” menerima ajakan orang lain tersebut, tentunya teman-teman harus teguh dalam pendirian tersebut. Teman-teman jangan plin-plan atau justru terlihat labil. Tetap percaya diri bahwa keputusan yang diambil ialah keputusan yang tepat untuk teman-teman.
Kalian merasa takut orang tersebut marah, kesal atau kecewa kepada kalian karena ajakannya ditolak? Kesal, marah, atau kecewa ketika mendapatkan penolakan dari orang lain itu merupakan hal yang wajar. Teman-teman tidak perlu merasa sangat bersalah ketika sudah berani mengatakan “tidak” pada sebuah ajakan orang lain. Teman-teman tidak dituntut untuk terus mengiyakan ajakan orang lain yang belum tentu itu semua bermanfaat untuk teman-teman dan mendatangkan kebahagiaan untuk teman-teman, banyak sekali ajakan yang justru hanya untuk menyenangkan orang yang memberikan ajakan, tidak untuk orang yang mendapatkan ajakan tersebut.
Ketika teman-teman sudah menolak karena sudah mengecek jadwal kegiatan bahwa sudah ada list kegiatan lain, kalian sudah menolak dengan jujur dan sopan, serta kalian pun sudah berterima kasih atas ajakan tersebut, seharusnya orang yang memberikan ajakan tersebut menerima baik keputusan yang kalian ambil. Jadi, ketika sudah menolak dengan tegas bahwa “tidak” bisa mengikuti ajakan tersebut, tidak perlu labil atau merasa bersalah lagi ya teman-teman!!!
Tetap berani untuk mengatakan “Tidak” demi kebahagiaan diri sendiri yaa!!! Teman-teman, di atas merupakan 3 tips yang bisa kalian lakukan untuk berhenti menjadi seorang “Yes Man atau People Pleaser”. Semoga bermanfaat ya 😉