Zenui Indonesia

Benarkah Seseorang Bisa Mengalami Cinta pada Pandangan Pertama?

“Cinta pandangan pertama”, pernahkah kalian mengalami hal tersebut?

Benarkah hal tersebut bisa dikatakan “Cinta pandangan pertama”?

Apa yang bisa menyebabkan hal tersebut disebut “Cinta pandangan pertama”?

Cinta pada pandangan pertama merupakan hal atau sebuah fenomena yang banyak diperbincangkan dan diperdebatkan oleh banyak orang. Beberapa dari mereka percaya dan mengakui bahwa cinta pada pandangan pertama adalah nyata atau dapat dibuktikan kebenarannya, sementara yang lainnya skeptis atau meragukan tentang keberadaan atau kebenarannya.

Cinta pada pandangan pertama ialah perasaan cinta yang sangat amat kuat dan muncul dengan sangat tiba-tiba terhadap seseorang yang baru saja ditemui, seringkali tanpa adanya sebuah interaksi yang sangat mendalam ataupun pengetahuan yang cukup jauh tentang orang yang baru ditemui tersebut. Ada 2 hal penting yang memicu munculnya sebuah “Cinta pada pandangan pertama” antara lain:

Tertarik dengan Fisik Orang yang Baru Ditemui

Ketertarikan terhadap fisik seseorang dapat memicu munculnya perasaan cinta pada pandangan pertama. Ketertarikan tersebut bisa membuat kalian merasa gugup, wajah memerah, nafas menjadi pendek, sulit untuk mengalihkan pandangan atau perhatian kalian dari orang tersebut, serta membuat kalian merasa sangat euforia (bahagia, bersemangat, pervaya diri) yang bahkan sampai membuat kalian kurang atau sulit tidur karena selalu kepikiran orang tersebut.

Aksi dari Hormon Cinta

Hormon dopamin dan oksitosin merupakan hormon cinta. Kedua hormon tersebut dapat memicu munculnya sebuah perasaan cinta dan ketertarikan kepada seseorang. Hormon dopamin ialah hormon yang dapat menimbulkan perasaan senang, sedangkan hormon oksitosin merupakan hormon yang membuat kalian merasa lebih dekat dan terikat. Jadi kedua hormon tersebut dikatakan bahwa hormon yang menyebabkan terjadinya sebuah lonjakan emosi dan rasa senang kepada seseorang yang baru ditemui.

Teman-teman, selain adanya 2 hal penting yang memicu munculnya sebuah “Cinta pada pandangan pertama” yang disebutkan di atas, ternyata ada 2 hal yang perlu kalian ketahui terkait cinta pada pandangan pertama:

Adanya Pengetahuan yang Kurang Terhadap “Cinta pada Pandangan Pertama”

Cinta pada pandangan pertama muncul atau dirasakan tanpa adanya pengetahuan yang cukup mendalam terkait seseorang yang baru ditemui tersebut, sehingga hal tersebut nantinya dapat menimbulkan kesalahpahaman bahkan sebuah kekecewaan, contoh kecilnya ialah ternyata orang tersebut sudah mempunyai seseorang yang spesial untuk dirinya (kekasih atau bahkan suami/istri).

Adanya Romantisasi Terkait “Cinta pada Pandangan Pertama”

Cinta pada pandangan pertama seringkali diromantisasikan oleh kebanyakan orang dalam sebuah media dan budaya-budaya populer, hal tersebut tentu dapat menimbulkan harapan-harapan yang tidak realistis (tidak wajar dan belum dapat diyakinkan kebenaran atau keberadaannya).

Banyak orang yang berpendapat bahwa cinta pada pandangan pertama hanyalah ketertarikan kepada fisik seseorang atau emosi yang kuat, bukan cinta yang sebenarnya atau yang sesungguhnya. Seseorang bisa mengalami sebuah ketertarikan awal yang sangat amat kuat pada pandangan pertama kepada seseorang yang baru ditemui, tetapi ini belum tentu cinta sejati. Perlu kalian ketahui dan ingat bahwa cinta sejati biasanya berkembang seiring dengan berjalannya waktu, ketika seseorang mulai menilai sifat, nilai, dan kepribadian orang lain.

Intinya cinta pada pandangan pertama terbukti memang bisa saja terjadi kapanpun itu, terutama ketika seseorang merasakan sebuah ketertarikan yang kuat secara fisik atau emosional kepada seseorang yang baru ditemui. Namun, perlu kalian garis bawahi bahwa cinta sejati biasanya memerlukan waktu, interaksi, dan pengalaman yang lebih dalam untuk berkembang. 

Jadi, apa kalian pernah merasakan dan meyakinkan adanya sebuah “cinta pada pandangan pertama”? <3

Scroll to Top